Film “Maju Serem Mundur Horor” garapan Makara Production langsung mencuri perhatian sejak hari pertama penayangan di bioskop. Mengusung genre komedi horor, film ini sukses menghadirkan tawa dan ketegangan dalam satu paket hiburan segar yang digemari penonton.
Yang menarik, keberhasilan film ini tidak datang dari promosi besar-besaran. Justru, film ini berhasil menembus pasar lewat pendekatan organik dan kedekatan nyata dengan penonton, sesuatu yang kini mulai langka di industri film.
Shanker R.S Bangga: “Semua Dibangun dari Kebersamaan dan Kejujuran”
Produser Shanker R.S tak bisa menutupi rasa bangganya. Ia menyebut bahwa sambutan positif dari publik menjadi buah dari kerja keras dan kebersamaan seluruh tim, mulai dari pemain, kru, hingga para pendukung di balik layar.
“Kami sangat bersyukur dan puas dengan hasil yang diraih film ini. Pencapaian ini terasa spesial karena semuanya dibangun dari semangat kebersamaan dan dedikasi seluruh tim. Kami tidak mengandalkan kampanye besar, tapi lebih pada kedekatan dengan penonton lewat media sosial dan komunikasi yang jujur,” ungkap Shanker R.S.
Menurutnya, film ini menjadi bukti bahwa strategi promosi berbasis kreativitas dan kolaborasi tetap bisa memberikan hasil maksimal tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Antusiasme Hari Pertama, Penonton Datang karena Cinta
Yang membuat tim semakin terharu, jumlah penonton pada hari pertama didominasi oleh mereka yang memang sudah mengikuti perjalanan film ini sejak awal.
“Penonton yang datang di hari pertama itu benar-benar karena mereka ingin menonton, bukan karena gempuran promosi besar. Mereka penasaran dan ingin melihat hasil kerja keras kami. Itu apresiasi luar biasa bagi seluruh tim,” tambah Shanker.
Antusiasme ini menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan penonton terhadap film lokal semakin tumbuh. Banyak di antara mereka datang bersama komunitas, teman, bahkan keluarga, menjadikan suasana bioskop terasa hangat dan penuh tawa.
Representasi Budaya Lewat Empat Karakter Utama
Selain cerita yang ringan dan kocak, film Maju Serem Mundur Horor juga memikat penonton lewat kehadiran empat karakter utama dengan latar budaya berbeda. Seperti Dodit Mulyanto sebagai Bowo, sosok santai khas Jawa, Maell Lee sebagai Poltak, karakter Batak yang ceplas-ceplos tapi lucu, Daffa Ariq sebagai Dede, menggambarkan kehangatan khas orang Sunda. terakhir John Yewen sebagai Asikin, membawa warna dan semangat dari Papua. Keempat karakter ini menghadirkan representasi keragaman budaya Indonesia yang dikemas dengan cara jenaka dan relatable bagi penonton dari berbagai daerah.
Dukungan Fanbase Jadi Kekuatan Viral
Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor besar di balik suksesnya film ini adalah dukungan fanbase para pemain. Dari komunitas komika milik Dodit, pengikut YouTube Maell Lee, hingga penggemar muda Daffa Ariq di TikTok — semuanya aktif membantu mempromosikan film ini lewat cara mereka sendiri.
“Energi positif dari para penggemar luar biasa. Mereka ikut menyebarkan semangat kami tanpa diminta. Inilah bukti bahwa kekuatan komunitas bisa menjadi mesin promosi paling efektif,” tutur Shanker R.S.
Kolaborasi Lintas Generasi di Layar Lebar
Selain empat karakter utama, film ini juga menghadirkan nama-nama populer seperti Sara Wijayanto, Carissa Perusset, Sara Fajira, dan Gary Iskak. Kolaborasi lintas generasi ini membuat film terasa segar sekaligus kaya warna.
Dengan alur cerita yang ringan, penuh tawa, dan bumbu horor khas Indonesia, Maju Serem Mundur Horor berhasil menjadi tontonan keluarga yang menghibur sekaligus dekat dengan keseharian.
Pesan Shanker R.S untuk Sineas Muda
Menutup pembicaraan, Shanker berharap keberhasilan Maju Serem Mundur Horor bisa menjadi inspirasi bagi para sineas muda Tanah Air.
“Film ini membuktikan bahwa kejujuran dalam bercerita, semangat kolaborasi, dan kekompakan tim adalah kunci utama. Kalau kita tulus, penonton pasti bisa merasakannya,” tutupnya.
Film “Maju Serem Mundur Horor” kini masih tayang di berbagai bioskop Indonesia dan terus mendapat sambutan positif dari penonton. Dengan cara promosi yang sederhana namun efektif, film ini membuktikan bahwa cinta terhadap karya dan kekompakan tim bisa melahirkan hasil besar di industri perfilman nasional.















Discussion about this post