Kabar kurang menyenangkan datang dari aktor dan presenter Dwi Andhika. Pria berusia 39 tahun itu baru-baru ini mengungkap kondisi kesehatannya yang menurun drastis hingga harus menjalani operasi akibat infeksi jaringan lunak di kaki.
Dalam keterangannya kepada awak media, Dwi Andhika menceritakan bahwa awal mula kondisi tubuhnya drop terjadi pada 23 September lalu. Saat itu, ia tengah sibuk dengan berbagai kegiatan, mulai dari urusan kuliah, pekerjaan, hingga persiapan acara televisi.
“Karena banyak banget kegiatan, ada ngurusin skripsi, pekerjaan, terus juga persiapan acara TV. Jadi tuh kayak menumpuk jadi satu. Nah kebetulan badannya emang lagi drop,” ujar Dwi Andhika di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Dwi mengaku sempat mengalami demam tinggi hingga 40 derajat Celsius dan didiagnosa menderita tifus. Ia pun menjalani perawatan jalan selama dua pekan sampai akhirnya dinyatakan pulih.
Namun sayang, usai sembuh dari tifus dan kembali beraktivitas seperti biasa, kondisi kesehatannya kembali bermasalah. Saat berlatih otot bagian bawah tubuh (lower body) untuk persiapan mendaki gunung, Dwi mulai merasakan nyeri dan pembengkakan di kakinya.
“Awalnya cuma ngerasa nggak enak di kaki, terus tambah bengkak, sampai akhirnya kayak ngebentuk telur di paha. Aku pikir karena overtrain, ternyata bukan,” jelasnya.
Setelah diperiksa dokter, Dwi dinyatakan mengalami infeksi jaringan lunak dengan abses cukup dalam, yang letaknya berdekatan dengan getah bening, saraf, dan pembuluh darah.
“Ternyata aku terkena infeksi jaringan lunak yang kedalamannya dalem banget, ada absesnya, deket ke getah bening dan saraf,” ungkap Dwi.
Kondisi tersebut membuat tim dokter akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan operasi.
“Operasinya lumayan lama. Jadi itulah penyebab kenapa selama sebulan ini aku kakinya nggak stabil, kayak pincang gitu,” tutup Dwi Andhika.
Meski begitu, Dwi kini dalam tahap pemulihan dan mengaku bersyukur karena proses penyembuhannya berjalan baik. Ia juga berharap bisa segera kembali beraktivitas seperti sedia kala.
















Discussion about this post