Kabar mengejutkan datang dari pasangan publik figur Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa. Setelah tiga tahun membina rumah tangga, Sabrina resmi mengajukan gugatan cerai terhadap sang suami di Pengadilan Agama Tigaraksa, Banten.
Namun berbeda dari kebanyakan perceraian artis yang penuh drama, keputusan Sabrina justru terasa tenang, terukur, dan jauh dari kesan sensasional.
Berpisah dengan Elegan
Lewat unggahan dan pernyataannya, Sabrina menegaskan bahwa keputusan berpisah diambil bukan karena perselingkuhan atau pertengkaran hebat, melainkan karena keduanya “tumbuh ke arah yang berbeda.”
“Kadang cinta yang matang tahu kapan harus berhenti, bukan karena benci, tapi karena menghargai,” tulis Sabrina di media sosial, kalimat yang sontak jadi perbincangan hangat netizen.
Deddy Corbuzier pun tak kalah dewasa dalam menanggapi isu tersebut. Ia menegaskan tak ada konflik besar di balik perceraian ini. “Kami berdua baik-baik saja. Tidak ada pihak yang disakiti. Kami memilih jalan ini dengan kesadaran penuh,” ujarnya dalam sebuah video singkat di kanal YouTube miliknya.
Sabrina Fokus pada Diri Sendiri
Pasca mengajukan gugatan, Sabrina dikabarkan ingin fokus pada pengembangan diri dan proyek pribadi yang sempat tertunda. Ia juga menghapus beberapa foto kebersamaan dengan Deddy dari Instagram, meski tetap mempertahankan beberapa momen penting seperti hari pernikahan dan unggahan keluarga.
“Sekarang saatnya menata ulang diri. Hidup terus berjalan,” tulisnya singkat di InstaStory.
Langkah Sabrina ini justru menuai banyak dukungan. Warganet menilai mantan finalis Puteri Indonesia itu tampil kuat dan elegan dalam menghadapi ujian hidupnya.
Cermin Kedewasaan
Perpisahan Deddy dan Sabrina seolah menjadi contoh bahwa pernikahan publik figur tak selalu harus berakhir dengan drama. Keduanya menunjukkan bahwa cinta bisa tetap berwujud hormat — bahkan saat harus berpisah.
Kini, publik menantikan bagaimana keduanya akan menata kehidupan masing-masing setelah resmi berpisah. Meski begitu, satu hal yang pasti: Deddy dan Sabrina telah membuktikan bahwa perpisahan tak selalu berarti permusuhan.
 
			






 
                                







Discussion about this post