JAKARTA – Di dalam kebudayaan masyarakat Jawa, peringatan malam satu Suro identik dengan berbagai perayaan tradisi dengan tujuan untuk keselamatan dan ketentraman batin. Hal ini disebabkan lantaran pada hari tersebut banyak dipercaya bahwa segala jenis makhluk halus mudah masuk ke alam manusia.
Lantas, bagaimana arti malam satu Suro bagi umat Islam?
Di dalam Islam, malam satu Suro bertepatan dengan 1 Muharram yang diperingati sebagai Tahun Baru Islam atau Kalender Hijriah.
Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro dianggap sebagai malam yang sakral sebab banyak orang yang melakukan berbagai ritual. Seperti bertapa, mandi di sebuah aliran sungai yang dianggap kramat, mencuci benda yang dianggap memiliki kekuatan, kirab, dan lain sebagainya.
Adapun tujuan dilakukannya ritual pada malam 1 Suro untuk mendapatkan berkah dan menangkal datangnya segala marabahaya. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Jawa yang tidak pernah melewatkan tradisi ini setiap tahunnya.
Arti Malam Satu Suro Bagi Umat Islam
Seperti yang disebutkan di atas, dalam kalender Hijriah malam 1 Suro bertepatan dengan awal bulan Muharram.
Kata Muharram sendiri secara etimologis berasal dari istilah Harrama-Yaharrimu-Tahriiman-Muharrimun-wa-Muharramun artinya diharamkan.
Adapun maksud bulan yang diharamkan adalah Allah SWT mengharamkan atau melarang seluruh umat-Nya melakukan peperangan di bulan tersebut. Sebab bulan Muharram, menjadi salah satu dari empat bulan di kalender Hijriah yang memiliki keistimewaan.
Oleh karena itu, bulan Muharram dihormati dan diharamkan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At- Taubah: 36).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan maksud dari surah At Taubah ayat 36 ini. Bahwa Allah SWT juga melarang manusia untuk berbuat aniaya di empat bulan haram yang disebutkan.
Sebab, sanksi bagi yang berani berbuat dosa di bulan-bulan haram jauh lebih berat daripada hari-hari biasanya. Hal ini sebagaimana perbuatan maksiat yang sengaja dilakukan di dalam Kota Makkah maka dosanya akan dilipatgandakan.
Keistimewaan Malam Satu Suro dalam Islam
Malam satu Suro yang bertepatan dengan 1 Muharram, bagi umat Islam adalah waktu yang istimewa. Sebab segala amalan yang dikerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sehingga umat Islam dianjurkan untuk senantiasa giat mengerjakan amal ibadah, baik itu wajib maupun sunnah.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bulan Muharram merupakan waktu terbaik. Salah satu amalan yang kerap dikerjakan oleh Nabi adalah puasa Asyura.
Dijelaskan dalam hadits shahih bahwa puasa ini kedudukannya sangat mulia setelah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 2812)
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa arti malam satu Suro bagi umat Islam sangat mendalam dan sangat jauh dari hal-hal mistis.
Justru sebaliknya, umat Islam dianjurkan menyambut datangnya bulan Muharram dengan penuh suka cita sebab ada banyak sekali amalan yang dilipatgandakan pahalanya. (Silvia Andriani)
Discussion about this post